BAB 1
PRELIMINARY
(PENDAHULUAN)
Sumarized by Antin (Majoring in Management, Economyc and Management Faculty, Bogor Agricultural University, Indonesia)
Perilaku konsumen didefiniskan oleh Schiffman dan Kanuk (1994, hal7), “The term consumer behavior refers to the behavior that consumers display in searching for, purchasing, using, evaluating, and disposing of product and sevices that they expect will satisfy their needs”.
Yaitu perilaku konsumen dapat diartikan sebagai perilaku memperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan menghabiskan produk serta jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka.
Sedangkan Engel, Blackwell dan Miniard (1993, hal 4) mengartikan sebagai “We define consumer behavior as those activities directly involved in obtaining, consuming, and disposing of products and services, including the decision processes that preced and follow these action”.
Yaitu perilaku konsumen sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini”.
Konsumen pada dasarnya dibagi menjadi 2 jenis, yaitu individu (membeli untuk dikonsumsi sendiri) dan organisasi (membeli untuk digunakan lagi).
Secara sederhana studi perilaku konsumen meliputi hal-hal sebgai berikut:
- - Apa yang dibeli konsumen? (What they buy?)
- - Kapan mereka membelinya? (When they buy it?)
- - Dimana mereka membelinya? (Where they buy it?)
- - Berapa sering mereka membelinya? (How often they buy it?)
- - Berapa sering mereka menggunakannya? (How often they use it?)
Beberapa aslasan dipelajarinya perilaku konsumen yaitu, pertama adalah untuk kepentingan pemasaran, kedua untuk kepentingan pendidikan dan perlindungan konsumen, ketiga dalah perumusan kebijakan masyarakat dan undang-undang perlindungan konsumen.
Prose keputusan konsumen dalam membeli atau mengkonsumsi barang atau jasa akan dipengaruhi oleh 3 faktor utama, yaitu kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh produsen dan lembaga lainnya, faktor perbedaan individu konsumen, dan faktor lingkungan konsumen. Dimana proses keputusan konsumen melalui tahapan pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, pembelian, dan kepuasan konsumen. Sehingga dengan adanya pemahaman mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dapat memberikan pelajarn dan pengetahuan baggi para produsen atau pemasar bagaimana menyusun strategi dan komunikasi pemasaran yang lebih baik.
BAB II
Motivasi & Kebutuhan
(Motivation & Needs)
Sumarized by Antin (Majoring in Management, Economyc and Management Faculty, Bogor Agricultural University, Indonesia)
Sumarized by Antin (Majoring in Management, Economyc and Management Faculty, Bogor Agricultural University, Indonesia)
Schiffman dan Kanuk (2000, hal 63) mendefinisikan motivasi “Motivation can be described as driving force within individuals that impels them to action. This driving force is produced by state of tension. Which exists as the result of an unfulflilled need”.
Salomon (1999, hal 104) mendefinisikan “Motivation refers to the processes that cause people to behave as they do. It occurs when a need is aroused that the consumer wishes to to satisfy. Once a need has been activated, a state of tension exists tahat drives the consumer to attempt to reduce eliminate the need”.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa motivasi muncul karena adanya kebutuhan yang dirasakan oleh konsumen. Sedangkan kebutuhan itu sendiri muncul karena konsumen merasakan ketidaknyamanan (state of tension) antara yang seharusnya dirasakan dan yang sesungguhnya dirasakan sehingga mendorong sesorang untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Maslow mengemukakan 5 kebutuhan manusia berdasarkan tingkat kepentingannya, dimulai dari yang paling rendah yaitu:
- Kebbutuhan Fisoiologis (makan, air, udara, seks)
- Kebutuhan Rasa Aman dan Keamanan (perlindungan, undang-undang)
- Kebutuhan Sosial (dihormati, berteman)
- Kebutuhan Ego (status, percaya diri, harga)
- Kebutuhan Aktualisasi Diri (sukses, berkuasa)
David McClelland mengembangkan suatu teori yang disebut sebagai McClelland’s Theory of Learned Needs, dimana dinyatakan bahwa ada 3 kebutuhan dasar yang memotivasi seseorang untuk berperilaku, yaitu kebutuhan untuk sukses (needs for achievement), kebutuhan untuk afiliasi (needs for affiliation), kebutuhan untuk kekuasaan (needs for power).
Dua aplikasi penting dari teori motivasi adalah segmentasi dan positioning. Dimana positioning merupakan citra produk atau jasa yang ingin dilihat oleh konsumen. Kemudian produk diarahkan untuk target pasar berdasarkan tingkat kebutuhan konsumen, inilah yang disebut dengan segmentasi. Sehingga produk atau jasa yang ditawarkan dapat habis dibeli dipasaran.
Based on Antin. 2011. Perilaku konsumen : Teori & Penerapannya dalam Pemasaran (Consumer Behavior : Theory & Application in Marketing)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar